Bagaimana caranya agar kulit bayi terbebas dari iritasi? dr Rina Rohsiswatmo SpA(K), Neonatologis dan konsultan Perinatologi RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bayi baru lahir memiliki kulit yang tipis, hanya sepertiga ketebalan kulit dewasa. Dan, rata-rata bayi baru lahir mengeluarkan urin dan feses hingga 20 kali sehari. Urin maupun metabolit ini merupakan materi yang paling sering menjadi penyebab iritasi pada kulit bayi. Terutama pada bagian alat kelamin, bokong dan paha dalam.
Menurut dr Rina, pada prinsipnya bayi yang memakai popok kain maupun popok sekali pakai sama saja, yang paling penting diperhatikan adalah menjaga agar kulit bayi tetap kering dan bersih.
"Baik urin maupun metabolit yang kontak dengan kulit dalam beberapa waktu akan menyebabkan kulit bayi berisiko mengalami iritasi. Jadi sebisa mungkin dikurangi dengan selalu menjaga kebersihan bayi," katanya pada peluncuran Mamy Poko Extra Dry Stripes di Jakarta, Senin 26 September 2011.
Hal lain yang harus diperhatikan, ucapnya, adalah lingkungan tempat bayi. Perbedaan lingkungan juga mempengaruhi durasi dan jumlah urin maupun keringat yang dikeluarkan. "Lingkungan yang panas dan lembab tentu berbeda daripada tempat tinggal yang kering atau dingin. Bayi membuang kotoran dan urin juga berbeda antara malam dan siang."
Untuk itu, orang tua harus peka untuk mengetahui apakah popok bayinya harus diganti atau tidak. "Biasanya popok dipakai lebih lama di malam hari dan siang lebih cepat karena bayi lebih banyak mengeluarkan urin. Tidak ada standar berapa jam pemakaian popok sehingga orang tua harus mengecek setelah beberapa lama pemakaian popok," ujarnya.
Tindakan pencegahan selain menjaga agar kulit bayi cepat kering adalah dengan membersihkannya secara teratur, terutama setelah bayi buang air besar maupun kecil.
Namun, kerap bayi juga tak lepas dari iritasi. Umumnya, iritasi ditandai dengan kulit yang kemerahan dan tak semulus kulit lainnya. Bayi pun merasa tidak nyaman dan kerap menangis saat sedang dibersihkan kulitnya.
"Bila telah terjadi iritasi, jalan keluarnya adalah dengan mengoleskan krim yang dapat membantu menghilangkan iritasi yang banyak dijual di pasar," katanya. Kandungan zinc dalam krim tersebut mampu memperbaiki jaringan kulit epidermin yang mengalami lecet atau terkikis. "Zinc dapat membantu membangun jaringan kulit baru."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar