Halaman

Sabtu, 24 September 2011

MELATIH KEPEKAAN RASA

PendahuluanManusia, adalah makhluk yang paling sempurna dari seluruh ciptaan Allah. Bahkan Jin dan Malaikat-pun diminta oleh Allah untuk tunduk kepada manusia. Manusia, diciptakan untuk menjadi pemimpin dari Bumi ini, dengan segala kelebihan-kelebihan yang diberikan oleh Allah SWT. Salah satu kelebihan utama

yang diberikan oleh Allah, adalah akal pikiran. Inilah hal utama yang membuat
manusia berbeda dengan ciptaan Allah yang lainnya. Kemampuan berpikir yang
manusia miliki telah digunakan untuk berusaha membangun, memberdayakan
dan memanfaatkan secara maksimal seluruh ciptaan Allah yang telah Allah
berikan didunia ini.
Sesungguhnya apa yang telah Allah berikan sebagai kelebihan-kelebihan yang
seharusnya dimiliki oleh manusia ternyata banyak yang tidak dimanfaatkan oleh
manusia itu sendiri.
Salah satu kelebihan yang masih tersembunyi yang Allah berikan dan sangat
jarang dipergunakan oleh manusia itu adalah “KEPEKAAN ”.
Manusia yang peka dapat dengan mudah menangkap gejala-gejala alam, niat-niat
manusia, kejadian dimasa lampau, sekarang atau bahkan dapat menerima kilasan
masa depan dalam bentuk firasat, bahkan visual sekalipun. Kepekaan inipun
dapat kita pakai sebagai cara untuk menembus alam gaib dan berkomunikasi
dengan makhluk yang ada didalamnya.
Kepekaan ini telah ada dalam setiap manusia, bahkan seringkali secara tidak
sengaja telah kita gunakan seumpama dalam bentuk firasat atau mimpi-mimpi
yang menjadi kenyataan, atau sekedar bulu kuduk tiba-tiba merinding yang
menandakan keberadaan makhluk gaib disekitar kita.
Oleh karena itu, kepekaan ini dapat dilatih dengan berbagai metode, sehingga
apa yang biasa kita dapatkan secara tidak sengaja, dapat kita pergunakan kapan
saja kita inginkan.
Dengan memiliki kepekaan yang cukup, maka kita dapat membangun masa
depan yang lebih baik, berkeimanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
serta dapat menolong sesama.
SESI I (Pertama)
Konsep mengenai Ruh.
Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu Ruh atau Jiwa dan Raga atau Badan tempat
ruh itu berdiam. Tentunya ini disamping akal pikiran yang telah diberikan Allah
kepada manusia.
Ruh tidak mengenal kondisi fisik seperti sakit, berdarah karena perlukaan dsb,
sedangkan raga tidak mengenal kondisi ruh yang bersifaat kejiwaan.
Tetapi kedua unsur ini saling berkaitan satu sama lainnya, yang menandakan
kemanunggalan antara ruh dan raga dari simanusia itu sendiri. Seperti contohnya
orang yang sakit-sakitan secara fisik, maka jiwanya cenderung lebih perasa
dsb.
Dalam kondisi normal, ruh dan jiwa mendapatkan bagian yang seimbang.
Sehingga upaya untuk meningkatkan kondisi tertentu seperti unsur ruh yang
dominan dalam diri manusia, akan memberikan dampak yang supra rasional,
seperti menghilangnya sifat material dari raga kita. Sebagai contoh, orang yang
telah berhasil meningkatkan unsur ruh yang ada dalam dirinya mendekati titik
dominan, maka orang tersebut akan mendapatkan kekebalan dalam artian
sifat-sifat raga seperti berdarah, sakit dsb. bisa diminimalisir sedemikian rupa,
sehingga unsur raganya sesungguhnya telah tergantikan oleh unsur ruh yang
ada pada manusia tersebut.
Ternyata, dengan pengolahan ruh yang sedemikian rupa dalam diri manusia
tersebut, disamping meminimalisir gejala raga, juga meningkatkan kadar
kepekaan bathin kita. Karena bathin, yang bersemayan dalam ruh manusia,
dapat dengan leluasa memanfaatkan indera-indera yang ada dalam raga untuk
dapat merasakan atau menangkap gejala-gejala alam secara lebih baik dan
sempurna.
Untuk konkritnya mengenai hal ini mari kita lakukan latihan peningkatan unsur
ruhani dalam diri manusia dengan metode-metode berikut:
Metode I, penguasaan Ruh dalam diri manusia.
Latihan I : Mencapai ekstase dengan teknik
pernafasan dan dzikir.
Ekstase adalah suatu kondisi dimana, kesadaran manusia mulai lepas secara
spir it u al, dan mulai memasuki kondisi nonmaterialistik.
Cara melatih:
1. Aturlah tubuh pada posisi yang paling rileks dan memungkinkan kita untuk
berlama-lama pada posisi tersebut tanpa mengakibatkan efek-efek yang
dapat mengganggu jalannya latihan, seperti kesemutan, kram dsb.
2. Mulailah dengan membaca doa-doa perlindungan, untuk muslim dapat
membaca Ayat Kursyi, atau membaca doa lainnya menurut yang
dipercayai.
3. Mulailah berdzikir Allah… Allah… dengan cara sebagai berikut: Allah yang
pertama tarik nafas, Allah yang kedua buang nafas sambil dihentak.
4. Untuk meningkatkan konsentrasi, maka mata dapat ditutup, sambil berdzikir
secara lantang.
5. Lakukan selama 5 sampai 10 menit. Ini untuk memasuki tahap ekstase.
Penjelasan:
Teknik pernafasan dengan dzikir ini untuk memaksa raga agar cepat merespon
kekondisi ekstase, agar latihan selanjutnya, yaitu memaksimalkan unsur ruh
dalam diri kita dapat terlaksana dengan mudah.
Latihan II : memaksimalkan unsur Ruh dalam diri.
Mulai “merasakan” unsur ruh.
Latihan berikut dilakukan segera setelah metode I tadi selesai kita laksanakan.
1. Atur pernafasan agar kembali normal, dan tubuh kembali rileks.
2. Atur tangan kita ditengadahkan keatas seperti hendak berdoa dalam cara
Islam.
3. Tutup mata, sambil merasakan getaran yang sangat halus pada ujungujung
jari tangan kita, dimana semakin dirasakan, getaran-getaran tersebut
makin menguat seperti aliran setrum yang sangat kecil tetapi dapat kita
rasakan. Getaran ini seperti denyut-denyut halus pada pembuluh darah
ujung jari kita.
4. Mulailah menarik getaran tersebut kepangkal lengan, pundak, leher, kepala,
kemudian jalarkan keseluruh tubuh.
5. Gejala awal yang umumnya terjadi adalah tubuh terasa kebas, baal, atau
yang sejenisnya, dimana menandakan sifat raga yang materialistik tersebut
mulai tergantikan.
6. Yakinkan dengan mencubit atau menusukkan dengan jarum, atau bahkan
melakukan irisan dengan silet pada tubuh kita dimulai dari rambut dan
kebagian tubuh lainnya. Bila kita masih merasakan sakit, atau terjadi
perlukaan yang mengakibatkan terjadi pendarahan, maka latihan kita
belum sempurna, maka ulangilah dari latihan I diatas.
7. Proses diatas bisa saja dihilangkan, bila keyakinan kita dengan menjalarkan
getaran tersebut keseluruh tubuh kita anggap telah cukup.
Penjelasan:
Pada latihan ini, sesungguhnya kita sedang mengerjakan proses pemaksimalan
unsur ruh yang ada dalam diri manusia. Getaran yang kita rasakan tersebut
adalah gejala dimana unsur-unsur materialistik sedang berangsur berkurang,
sehingga pada akhirnya unsur ruh menguasai seluruh diri kita.
Tujuan:
Tujuan latihan ini adalah membangkitkan unsur dominan ruh pada diri
manusia sehingga tercapai kondisi nonmaterialistik, dimana sifat-sifat raga
pada diri mulai tergantikan oleh nilai-nilai ruh. Dengan dapat merasakan unsur
ruh, maka kepekaan kita akan meningkat pada titik maksimal, yang nantinya
akan kita pergunakan untuk latihan disesi berikutnya.
SESI 2 (Kedua)
Konsep mengenai Aura
Banyak pemahaman mengenai aura ini, tetapi mari kita sederhanakan saja
agar sesuai dengan maksud pelatihan kita. Aura bisa diartikan sebagai
perbawa, yaitu sifat-sifat manusia yang memang merupakan bawaan sejak kita
dilahirkan. Aura seseorang bisa saja dirasakan oleh orang lain tanpa disadari
oleh orang tersebut. Sebagai contoh, orang yang sedang marah, maka hawa
amarahnya dapat dirasakan oleh orang lain, walaupun orang yang sedang
marah tersebut tidak menampakkan ekspresi marah, tetapi hawanya telah
membuat orang disekitarnya merasa takut atau enggan. Begitupun orang yang
memiliki aura menyejukkan, maka orang-orang yang ada disekitar orang yang
memiliki karakter aura tersebut akan merasa sejuk dan tenang, walaupun orang
tersebut tidak berkata-kata atau mengeluarkan senyum sekalipun.
Aura pada kondisi normal, dimana orang tersebut sedang rileks dan tidak dalam
suatu kondisi apapun akan dapat menampilkan sifat asli dari orang tersebut,
yang memang sesungguhnya bawaan dari sejak lahir.
Dengan kombinasi pemaksimalan ruh yang baik, maka kondisi bawaan aura
seseorang dapat dirubah sedemikian rupa hingga memancarkan sifat-sifat
Al lah yang baik-baik, yang dapat dirasakan oleh orang lain disekitarnya.
10 P e l a t i h a n K e p e k a a n R a s a
Aura, tidak hanya dimiliki oleh manusia, tetapi semua ciptaan Allah memiliki
aura. Entah itu benda mati, binatang atau apapun memiliki aura yang berbeda
dan bersifat unik satu dengan yang lainnya. Karena keunikannya itulah kita
dapat “menggambar” getaran aura yang dimiliki oleh manusia, benda atau
makhluk lain bahkan suatu kejadian disuatu lokasi, dengan latihan yang benar
tentunya.
Metode I, “merasakan” Aura.
Latihan I : Membaca aura orang lain.
Membaca aura orang lain dapat kita lakukan bilamana kita telah menguasai latihan
pada sesi I secara sempurna. Konsepnya adalah dengan dapat merasakan diri
sendiri, tentunya merasakan sesuatu diluar diri sendiri menjadi mudah. Merasakan
getaran aura orang lain misalnya, dapat saja kita laksanakan bilamana pengaruh
kepekaan diri kita telah berhasil kita tingkatkan. Sehingga sekecil apapun getaran
yang terasa diluar diri kita dapat terdeteksi secara mudah.
Berlatih adalah awal keberhasilan. Tekun adalah kunci
keberhasilan. Berdo’a adalah tanda-tanda keberhasilan.
Cara berlatih :
1. Kerjakan latihan pada Sesi I secara keseluruhan.
2. Kalau tadinya unsur ruh dominan pada seluruh tubuh, kali ini pusatkan
getaran ruh kita tersebut hanya pada telapak tangan bagian dalam saja. Ciricirinya
adalah telapak tangan kita terasa kebas, baal dsb. yang menandakan
konsentrasi ruh kita terpusat pada telapak tangan tersebut, dan juga berarti
menunjukkan lokasi kepekaan kita yang paling tinggi.
3. Arahkan telapak tangan kita keseluruh tubuh orang yang akan kita deteksi.
Rasakan perbedaan rasa yang ada ditelapak tangan tersebut pada lokasilokasi
yang disebutkan diatas.
Tujuan : Dengan mengkonsentrasikan titik kepekaan ketempat yang terbatas,
maka pusat kepekaan dapat kita tingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih
optimal.
Latihan 2 : Merasakan aura makhluk gaib yang
ada dipusaka.
Pancaran aura makhluk gaib berbeda dengan aura yang ada dialam kita. Makhluk
gaib hampir tidak dapat dirasakan dengan menggunakan kepekaan biasa, tetapi
kita mulai mengerahkan seluruh kemampuan indera kita untuk dapat menangkap
getaran makhluk gaib tersebut.
Yang umumnya terjadi dan dapat kita lakukan untuk latihan kita adalah
merasakan debaran jantung yang mengiringi rasa yang diterima oleh sensor
kita, seperti telapak tangan contohnya. Debaran ini bahkan biasanya diikuti
dengan terbangunnya bulu-bulu disekitar daerah sensor kita. Umpama bila kita
menggunakan telapak tangan untuk mendeteksi keberadaannya, maka bulu-bulu
disekitar tangan akan bangun/merinding, diikuti dengan debaran jantung yang
meningkat secara tiba-tiba.
Dzikir memberikan nikmat dan meningkatkan keimanan
kita kepada Al lah. Disamping itu dzikir juga dapat
meningkatkan kualitas kepekaan kita.
Cara latihan :
1. Lakukan latihan seperti pada sesi I & II.
2. Arahkan sensor kita, dalam hal ini telapak tangan, pada pusaka yang hendak
kita deteksi.
3. Tutup mata, untuk meningkatkan kepekaan rasa kita, dan rasakan bagaimana
getaran dan detak jantung yang tiba-tiba meningkat diikuti merinding/
bangunnya bulu-bulu disekitar tangan kita.
4. Bila kita merasakan sensasi atau fenomena tertentu segera buka mata kita.
Untuk muslim segera membaca Istighfar, untuk non muslim bisa segera
menahan nafas untuk beberapa saat.
Tujuan :
Pada latihan ini, kita belajar mendeteksi aura dari makhluk gaib dimana manfaat
pusaka tersebut dapat kita ketahui berdasar arti/warna yang terdeteksi.??
Sesi III
Meningkatkan kualitas kepekaan dengan dzikir
atau cara lain.
Kualitas kepekaan dapat terus kita tingkatkan dengan berlatih secara rutin dan
terus menerus, maupun dengan menggunakan cara-cara khusus. Cara-cara
khusus yang dimaksud adalah suatu metode untuk meningkatkan kualitas
kepekaan maupun kadar kemampuan bathin dalam mengolah getaran yang
diterima.
Meningkatkan kualitas kepekaan, berarti akan memudahkan kita untuk mengikuti
kelas pelatihan berikutnya, sehingga sesi ini dianggap penting untuk dapat
dilaksanakan oleh seluruh peserta pelatihan.
Metode I : Meningkatkan kepekaan dengan
berdzikir.
Dzikir dipercaya dapat meningkatkan kualitas keimanan kita, orang yang suka
berdzikir secara istiqomah, terus menerus dan rutin dikerjakan, dipercaya akan
memperoleh hikmah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa pengetahuan yang
tersembunyi. Berdzikir tentunya harus dimulai dengan niat. Niat disini menentukan
hikmah yang ingin kita dapatkan.
Dzikir yang biasanya dibaca untuk meningkatkan kepekaan adalah membaca
dzikir Hawqollah yaitu: La Hawla Walaa Quwwaata Illa Billaahil Aliyyul
Adzhiim.
Mengenai jumlahnya tidak ditentukan, selama mengikuti pelatihan ini, sekiranya
dapat, maka bacalah dzikir ini diwaktu senggang, setelah sholat, atau memang
meluangkan waktu khusus untuk membacanya, seperti setelah selesai
sholat tengah malam, misalnya. Bacalah sebanyak yang kita mampu, jangan
meneruskan bacaan bilamana hati kita sudah mulai berkurang keikhlasannya,
dan selalu memulai dzikiran ini dengan niat.
Niat yang dibaca disarankan sebagai berikut :
Ya Allah, dzikirku ini untuk meningkatkan iman dan taqwaku kepada Mu,
juga berikanlah aku hikmah berupa pengetahuan yang gaib.
Metode II : Mengerjakan latihan ditempat
terbuka.
Bagi yang biasa mengerjakan latihan-latihan pada sesi sebelumnya, tentunya
kita mengerjakan ditempat tertutup atau dalam bangunan. Entah itu dikamar
kita, dimasjid atau musholla, atau tempat lain yang memang tertutup, maka
membiasakan mengerjakan latihan ditempat terbuka seperti dihalaman rumah,
pegunungan, pantai, ditengah lautan atau tempat-tempat lain yang intinya
ditempat atau alam terbuka.
Kegiatan tirakatan yang biasa dikerjakan ditempat kami merupakan cara yang
efektif untuk melatih peningkatan kualitas kepekaan kita. Karena kegiatan
tirakatan tersebut biasanya diadakan ditempat/alam terbuka, dan dalam kondisi
yang cukup ekstreem seperti dingin yang sangat atau panas yang cukup.
Tujuan :
Kegiatan latihan yang kita kerjakan diluar ruangan, khususnya di alam terbuka
akan merangsang radar kepekaan kita ketingkat yang lebih tinggi. Alam terbuka
mengandung jutaan getaran yang berbeda, dimana bathin kita secara otomatis
akan terlatih untuk memisahkan getaran-getaran yang kita tangkap tersebut
kebentuk pengetahuan yang berguna untuk kita.??
Penutup
Melatih kepekaan rasa, merupakan dasar untuk meningkat ke pelatihanpelatihan
kita selanjutnya. Dengan kepekaan rasa yang cukup, kita dapat
mengetahui, menganalisa, dan memanfaatkan informasi yang kita dapat dari
penginderaan/pendeteksian berdasar kepada kepekaan bathin yang kita miliki.
Setelah pelatihan ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat melakukan
pendeteksian atas keberadaan benda-benda, keberadaan makhluk gaib, aura/
perbawa yang dominan pada seseorang, maupun mengetahui manfaat pusaka.
Bahkan hal-hal lain yang tanpa kita sadari telah kita peroleh, yang semata-mata
karena rahmat yang kita terima dari Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi perlu disadari,
bahwa kemampuan yang kita miliki ini haruslah kita pergunakan untuk hal-hal
yang baik, serta tidak bertentangan dengan kaidah agama, serta harus jauh dari
kemungkinan untuk bersifat fitnah, syirik apalagi murtad kepada agama yang
kita anut. Semua ini harus disadari sebagai upaya kita untuk meningkatkan iman
dan taqwa kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pelatihan kepekaan rasa ini masih jauh dari selesai. Karena setelah rasa maka
kita dapat meningkat kepelatihan kepekaan gerak, asa/hati, menyalurkan
kehendak dst. sehingga apa yang kita harapkan dari pelatihan kepekaan ini
dapat kita peroleh secara maksimal.
Sering-seringlah berdiskusi dengan pelatih, untuk mendapatkan hasil yang
sempurna. Juga, banyaklah berlatih secara konsisten dan terus menerus.
Memperbanyak dzikir, secara signifi kan akan memberikan dampak yang luar
biasa kepada kepekaan kita, disamping tentunya meningkatkan iman dan taqwa
kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    Atau Kunjungi Situs KYAI www.pesugihan-uang-gaib.blogspot.co.id/ agar di
    berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu
    hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik, jika ingin seperti
    saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus